Desa Bawalipu sebagian besar merupakan daerah pesisir pantai dimana pantainya terletak di Dusun Salualla yang dikelilingi oleh hutan mangrove sehingga masyarakat yang berada disana berinisatif membuat Objek wisata yang di beri nama Banua Pangka. Banua yang artinya Rumah (Bahasa Wotu) sedangkan Pangka adalah Mangrove atau lebih di kenal dengan sebutan Pohon Bakau. Lokasi Banua Pangka berada tepat di sebelah barat TPI (Tempat Pelelangan Ikan )/Pelabuhan Wotu. Banua pangka dibuat oleh masyarakat Desa Bawalipu di awal tahun 2018. Keunikan dari Objek Wisata Banua Pangka sendiri tak lepas dari peran Anak Muda dan Masyarakat Desa Bawalipu yang membuat berbagai macam kreatifitas yang terbuat sampah daur ulang untuk di jadikan pajangan di setiap spot selfie yang terdapat di luar dan di dalam bangunan Objek Wisata Banua Pangka karena keunikannya hingga saat ini Objek Wisata Banua Pangka tersebut mampu menarik perhatian para Wisatawan baik dari d...
Kali ini kita akan membahas destinasi wisata yang menakjubkan di Luwu Raya: hutan mangrove. Luwu Raya, yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dan hutan mangrove adalah salah satu daya tariknya yang tak terlupakan. Mengapa hutan mangrove begitu istimewa? Hutan mangrove adalah ekosistem pesisir yang dihuni oleh tumbuhan mangrove yang unik. Tumbuhan ini hidup di antara laut dan daratan, menciptakan suatu ekosistem yang kaya akan kehidupan. Di Luwu Raya, Anda memiliki kesempatan untuk menjelajahi keajaiban alam ini melalui wisata hutan mangrove yang menakjubkan. Menyusuri jalan setapak yang terbentang di antara akar-akar rimbun, Anda akan merasakan kesejukan udara dan keteduhan yang disediakan oleh tumbuhan mangrove. Hutan mangrove memberikan perlindungan bagi pantai dari abrasi dan badai, serta menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies flora dan fauna yang unik. Perjalanan Anda akan semakin seru saat Anda menaiki perahu trad...
Berlokasi di Desa Poreang Kecamatan Tanalili, wisata yang menawarkan wisata bahari dengan keindahan sunrise, panorama laut, dan mangrove ini terlaksana berkat aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi. "Program ini merupakan program Desa Wisata (DEWI) dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500 juta, hal ini tentu tidak terlepas dari inisiatif dan upaya Anggota DPR RI, Bapak Muhammad Fauzi yang memperjuangkan aspirasi kita di pusat,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa, Misbah. Ia juga menjelaskan, pembangunan infrastuktur wisata di lokasi tersebut tidak terlaksana jika tidak ada hibah tanah dari masyarakat. "Maka dari itu, atas nama Pemda kami menyampaikan terimakasih kepada H. Musallang yang telah menghibahkan tanahnya," ucap Misbah. Senada, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan, program DEWI dari Kemendes PDTT merupakan kali kedua dikucurkan di Luwu Utara. "Yang pertam...
Komentar
Posting Komentar